Senin, 13 Januari 2014

Suzuki Swift Sport



Tak banyak mobil hatchback kompak yang asyik dikemudikan seperti Swift. Makanya ketika generasi terbarunya hanya muncul dengan mesin 1.400 cc, banyak penggemarnya kecewa. Suzuki pun menjawabnya dengan melansir Swift Sport berkapasitas 200 cc lebih besar. Sayangnya karena diproduksi di Jepang, harga jual mobil ini sangat tinggi.

Dari luar ada sejumlah perbedaan dengan Swift biasa. Bumper depan belakang lebih agresif, pelek 16 inci, knalpot ganda, spoiler serta lampu HID. Di dalam juga ia jauh lebih memukau. Sebut saja jok sporty, keyless smart entry, audio terintegrasi serta climate control.

Namun harus diakui, dari se­gi fitur ia kalah jauh dari Suprima. Begitu pula dengan akomodasinya. Baik ruang pe­numpang maupun bagasi tak bisa menandingi rivalnya dari Malaysia itu. Tapi hal terbaik dari Swift Sport muncul begitu Anda menjalankannya. Posisi mengemudinya ergonomis serta mobil ini memiliki karakter yang membuatnya benar-benar layak menyandang emblem Sport.

Walau mesin menghasilkan tenaga 4 dk lebih kecil, pada kenyataannya Swift Sport meraih hal tersebut tanpa bantuan turbo. Alhasil karakter mesin begitu hidup dan menyenangkan. Tak ada jeda yang mengganggu seperti di mesin turbo.

Interior berkualitas dengan climate control dan audio terintegrasi

Lebih dari itu, transmisi manual 6-speed yang diusungnya sangat luar biasa. Perpindahan dapat dilakukan secara cepat, presisi dan enteng. Transmisi ini juga bersifat close ratio, sehingga saat perpindahan gigi putaran mesin hanya turun sedikit. Swift Sport pun lebih terasa seperti mobil balap yang sangat beradab dikemudikan di jalan raya.

Bantingan suspensi memang sedikit lebih keras namun masih masuk toleransi. Dan ketika berbicara pengendalian, Swift Sport akan membuat senyum Anda membuka lebih lebar. Bukan cuma daya cengkeram bannya yang fenomenal, mobil ini terasa begitu seimbang dan membuat percaya diri. Kami tak pernah bosannya mengendarai Swift Sport. Ia terasa sangat berbeda diban­dingkan Swift 1.4 sekalipun.

Versi transmisi otomatis dari mobil ini juga lebih mengasyikkan ketimbang transmisi CVT yang agak canggung di Suprima S. Tapi jelas transmisi manual akan memberi kenikmatan lebih saat berkendara secara sporty.
Jok semi-bucket yang keren Redline 7.200 rpm menggambarkan karakter sport

Dalam hal kepraktisan ia memang tak bisa mengalahkan Proton, namun bisa dibilang Swift Sport tetap mampu mengakomodir beragam kebutuhan. Kursi belakangnya dapat dilipat dengan mudah dan akses bagasi juga tak merepotkan.

Di Swift, Anda bisa merasakan bagaimana teknologi Jepang lebih mampu menyalurkan jiwa muda Anda lewat keasyikan mengemudi. Suatu hal yang tak terukur secara eksak, namun akan langsung terasa saat berada di balik kemudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar